Inilah salah satu
momentum yang dirahasiakan Allah swt dari makhluk-Nya. Karena malam ini
begitu istimewa, sungguh beruntung mereka yang pada malam ini sedang
berada dalam kondisi suci-bersih dari dosa, lebih-lebih jika dalam
keadaan beribadah dan berserah diri kepada-Nya. Karena pada malam inilah
Allah swt menurunkan al-Qur’an dari Luah Mahfudz ke Baitul Izzah, sebuah ruang yang berada di antara lauh mahfudh dan langit dunia.
Di sanalah Allah swt menempatkan al-Qur’an sebelum diturunkan secara
berangsur oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah saw di malam Nuzulul Qur’an.
Oleh karena itu, menjadi mafhum apabila malam nuzulul qur’an
adalah tanggal 17 Ramadhan, yaitu malam penerimaan al-Qur’an untuk
pertama kali oleh Rasulullah saw dari Malaikat Jibril. Sedangkan malam
Lailatul Qadar hanya Allah yang mengetahuinya.
Begitulah Allah swt mengistimewakan momentum penurunan al-Quran ke
Baitul Izzah hingga menilainya seribu kali lipat bulan kebaikan dan
mengabadikannya dalam surat al-Qadar yang berati kemuliaan.
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ
فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ
وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْر سَلَامٌ هِيَ
حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ .
Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam
kemulian. Dan tahukan kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan
itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikan
dan malaikan Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.
Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
Sebuah hadits menerangkan latar belakang momentum ini bahwa suatu
ketika Rasulullah saw sedang merenungkan tentang umur-umur umat beliau
yang tidak panjang seperti umurnya umat-umat nabi lainnya. Hal itu
berarti jumlah amal ibadah umat Rasulullah tidak sebanyak umat lain yang
memiliki umur yang panjang. Begitu sayangnya Rasulullah saw kepada
umatnya sehingga hal ini mengkhawatirkannya. Kemudian Allah berikanlah
malam laylatul qadar yang nilainya sama dengan nilai seribu bulan.
Sehingga beribadah di dalamnya sama dengan beribadah selama seribu
bulan.
عن مالك رضي الله
عنه انه سمع من يثق به من اهل العلم يقول: ان رسول الله صلى الله عليه وسلم
ارى اعمار الناس قبله او ماشاء الله من ذلك فكانه تقاصر اعمار امته ان
يبلغوا من العمل مثل الذى بلغ غيرهم فاعطاه الله ليلة القدر من الف شهر
Dari Imam Malik ra. bahwasannya beliau mendengar dari ulama
menjelaskan, bahwasannya Rasulullah saw. merenungkan umur-umur umat
manusia sebelumnya (mencapai ratusan tahun) dibandingkan umur para
umatnya yang lebih pendek. Beliau khawatir apakah ibadah umatnya dapat
menyamai ibadah umat nabi dahulu. Akhirnya Allah memberikan Lailatul
Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. (red. Ulil H)
#NUonline
No comments:
Post a Comment